Bone conduction earphone biasanya terdiri dari sebuah transduser yang melekat pada tulang pipi atau belakang telinga dan sebuah perangkat audio seperti ponsel atau pemutar musik. Transduser ini mengubah sinyal audio menjadi getaran mekanis yang disalurkan ke tulang pipi dan kemudian ke telinga dalam. Beberapa model bone conduction earphone juga dilengkapi dengan mikrofon sehingga pengguna dapat menjawab panggilan telepon tanpa harus melepaskan perangkat audio dari telinga.
Ada berbagai gaya earphone konduksi tulang yang tersedia di pasaran, termasuk yang melingkar di sekitar kepala, yang dapat dijepit ke pelipis, dan yang dapat dilekatkan pada kacamata. Ada versi dengan kabel dan nirkabel, dan dapat terhubung ke perangkat melalui teknologi Bluetooth.
Keuntungan dari bone conduction earphone adalah memungkinkan pengguna untuk mendengarkan musik atau panggilan telepon sambil tetap dapat mendengar suara dari lingkungan sekitar. Hal ini dapat membantu dalam situasi di mana keselamatan sangat penting, seperti saat bersepeda atau berkendara. Selain itu, bone conduction earphone juga cocok untuk orang yang memiliki gangguan pendengaran karena mereka masih dapat mendengar suara meski saluran telinga tertutup.
Meskipun teknologi konduksi tulang telah ada sejak lama, teknologi ini masih dianggap relatif baru dan sedang berkembang dalam dunia perangkat audio. Beberapa orang mungkin menganggap kualitas suara earphone konduksi tulang kurang jelas atau kurang kaya dibandingkan dengan headphone tradisional. Namun, kemajuan teknologi telah menghasilkan peningkatan kualitas suara dan beberapa orang merasa earphone konduksi tulang menjadi alternatif yang bagus untuk headphone tradisional.
Penting untuk diingat bahwa meskipun earphone konduksi tulang bisa menjadi pilihan yang baik untuk beberapa orang, namun tidak cocok untuk semua orang. Individu yang mengalami kehilangan pendengaran parah atau kerusakan pada koklea mungkin tidak mendapatkan manfaat dari teknologi konduksi tulang.
